Tak ada yang bisa lepas dari jeratan 'om tolelot om', bahkan Donald
Trump, presiden terpilih Amerika Serikat tak lepas dari serbuan
orang-orang yang memintanya membunyikan klakson bus. Jika Anda baru keluar dari pertapaan di gua terpencil nun jauh di sana, inilah cerita singkatnya.'Om
telolet om' adalah sebuah teriakan yang biasa diucapkan oleh anak-anak
di pinggir jalan ketika sebuah bus melintas dengan harapan sopir akan
membunyikan klakson yang unik. "Telolet telolet," begitu bunyinya.
Tapi bagaimana telolet ini bermula? Siapa yang bertanggung jawab atas kegaduhan ini? Zaenal
Arifin dari Bismania Community mengatakan bahwa bunyi klakson telolet
sudah mulai terdengar satu dekade lalu. Klakson itu tidak spesifik
dimiliki oleh jenis bus tertentu, melainkan hasil modifikasi yang
dilakukan perusahan otobus (PO). "Awalnya tiga corong, kemudian
ada yang empat corong (lubang suara angin), bahkan ada yang enam lubang
yang kemudian bunyinya dimodifikasi sesuai kreativitas," katanya.
"Konsepnya seperti nada dering monophonic ponsel, lagu-lagunya ondel-ondel, lagunya 'Jablay' Titi Kamal."
Dia
mengklaim bahwa kebiasaan meminta klakson itu dimulai dari kebiasaan
para penggemar bus yang sering memotret bus. "Sebagai balasan, supir bis
biasanya kasih dim atau kasih klakson." Adalah perusahaan otobus Efisiensi yang pertama mempopulerkan klakson telolet tersebut, kata Zaenal. Manajer
Komersil PO Efisiensi Syukron Wahyudi menceritakan bahwa sekitar 10
tahun lalu pemiliknya, Teuku Eri Rubiansah, pergi ke Arab Saudi dan
mendengar bunyi klakson yang unik. "Mendengar suara klakson di
sana berbeda, dia memutuskan membeli untuk bisnya. Khususnya di bus
reguler dari Cilacap Jogja, Purwokerto - Jogja, dan Purbalingga -
Jogja."
Tapi awalnya klakson ini ternyata malah direspons negatif
karena suaranya yang dinilai terlalu keras. Sampai-sampai, pihak PO
meminta sopir-sopir mereka tidak membunyikan klakson itu di
tempat-tempat tertentu karena masyarakat tidak terima dengan bunyi itu,
cerita Syukron.
"Mulai disukai tiga empat tahun terakhir karena
mulai banyak PO-PO yang juga menggunakan. Di beberapa daerah tertentu
malah orang-orang minta klaksonnya dibunyikan. Kita merasa bangga juga,
karena bisa dibilang kita yang pertama yang pakai klakson tiga corong."
Berikut berapa video youtube yang pernah saya tonton, dengan berbagaimacam tanggapan :D
Bahkan para polwan pun ikutan
Bahkan penyanyi pun ikutan :D
dimikian ulasan Fenomena "Om Telotet Om", semoga menambah wawasan anda. :D
0 Response to "Fenomena "Om telotet Om", Benarkah ada maksud dan tujuan tertentu?"
Post a Comment
Berkomentarlah Dengan Bijak - Terima Kasih Sudah Berkunjung